Kesendirian
memang tidak pernah lepas dari kehidupan seseorang. Semenjak kita lahir, kita
terlahir sebagai manusia yang sendiri, kecuali jika kembar siam atau sekedar
kembar. Lalu kedua orang tua kita yang berperan dalam mengahdirkan kita kedunia
ini , selain Tuhan YME ,hadir menemani hari – hari kita sepanjang hayat mereka.
Kemudian saat kita dikebumikan pun pasti
akan sendiri.
Arti orang
tua dalam hidup memang sangat besar dan tidak ada bandingannya di dunia ini.
Orang tua adalah Wakil Tuhan yang ada di dunia. Restu orang tua kita, terkadang
ialah termasuk restu Tuhan juga. Sepanjang hidup kita pasti akan mendapat
dampingan dari orang tua kita, namun terkadang banyak dari kita tidak dapat merasakan
kebersamaan dengan orang tua kita sendiri dengan berbagai sebab.
Ketika
beranjak dewasa, sebagai manusia normal,
sudah pasti kita terjatuh dalam jurang yang bernama cinta. Cinta antara
dua insan yang berbeda jenis, dimana sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa
untuk terjadi. Setiap orang sudah pasti dianugerahi cinta. Karena telah
digariskan maka setiap manusia tidak bisa mengelak akan hal itu.
Acap kali
perasaan yang dimiliki setiap insan tidak sama. Di sisi kaum adam mempunyai
perasaan cinta A, sedangakan kaum hawa B. kedua perasaan tersebut akan sulit
disatukan, karena alasan yang berbeda – beda setiap insan. Dari perkara inilah
maka banyak bertebaran para tuna asmara / jomblo / single di masyarakat.
Kesendirian
seperti inilah yang banyak membuat para tuna asmara di dalamnya merasa risau.
Terutama pada usia ABG, namun juga akan dialami oleh orang sudah dianggap sudah
sangat matang. Diantara kedua masa tersebut tentulah masa orang dianggap matang
lebih merasa terbebani oleh kesendirian tersebut.
Semua
karena cinta. Penyebab kesendirian-pun disebabkan karena cinta. Walau banyak
orang berpendapat bahwa cinta sejati adalah perasaan cinta tanpa alasan. Namun
kenyataanya banyak kesendirian yang terjadi karena mereka merasa tidak
dicintai. Akan selalu ada alasan yang akan meluncur ketika orang menyatakan
ketidakcintaanya kepada seseorang, yang katanya cinta itu tidak beralasan.
Cinta yang
dipercaya akan membawa suatu keindahan akan berubah 180 derajat membawa suatu mimpi buruk bagi
pelakunya. Ada 2 macam cinta yakni Cinta
Ekspansif dan Cinta Kontruktif.
Cinta
Ekspansif
Cinta yang sudah pasti mendatangkan
energy positif bagi pelakunya. Bagaimana orang tidak bahagia jika rasa cinta
yang sudah lama terpendam ternyata berbalas. Semua kegiatan yang kita lakukan
akan terasa bahagia karena energy cinta ekspansif tersebut.
Cinta ekspansif yang lain ialah ketika
kita sedang merasakan cinta namun tidak berbalas. Walupun tidak berbalas cinta
yang kita miliki tidak miliki tidak padam, dan terus berusaha mengupgrade diri
dari segala yang dimiliknya, agar lebih lebih layak dan dapat diperhitungkan
untuk dibalas.
Cinta
Kontraktif
Cinta yang pada umunya memiliki energy
yang negative karena ketidakmampuan pemiliknya untuk mengontrolnya, sehingga
akan berdampak buruk pada pemiliknya. Hal ini terjadi karena realita cinta yang
dihadapi tidak sesuai dengan angan – angan pemiliknya. Rasa menyalahakan pada
dirinya akan sangat besar sekali atas ketidaksempurnaanya.
Kesendirian memang tidak mengenakkan,
terutama bagi pemilik cinta kontraktif yang tidak mampu mengontrol cintanya. Rasa
gelisah, galau, gusar akan senantiasa menghinggapinya. Tanpa berusaha menerima
dirinya apa adanya.
Cinta itu harus diperjuangkan. Tanpa diperjuangkan,
mustahil kita akan mendapatkan apa yang kita cintai. Terkadang, banyak dari
kita telah memperjuangkan, namun tidak dapat memerdekakan sebuah cinta. Disitu
terkadang saya merasa sedih.
Memang cinta itu tanpa alasan. Tapi
terkadang alasan-lah yang membuat sebuah cinta. Kesendirian terkadang adalah
suratan, namun juga sebuah pilihan. Jika memang suratan, maka pasti ada yang
salah pada diri kita, mengapa tidak bisa cepat memperoleh cinta. Karena pada
dasarnya manusia telah diciptakan berpasang – pasang.
Semakin bermazmur lebih dalam lagi
mengenai diri kita yang tak kunjung mendapatkan cinta. Disela – sela kita
bermazmur, pasti akan ada jawaban mengapa kita tetap sendiri. Di titik itulah
segala kegelisah yang telah menumpuk sesak dalam hati kita akan sedikit lega,
jika kita bersyukur.
Karena semakin dalam kita bermazmur,
maka kita akan lebih tau siapa diri kita yang sebenarnya, dan itu disebabkan
oleh kedahsyatan kekuatan dari cinta itu sendiri. Namun dari cinta itulah yang
membuat kita semakin kuat, dewasa, dan memandang masa depan dengan penuh
optimis. Karena jika mempercayai cinta, maka kita akan terus berusaha menuju
yang lebih baik lagi, agar pantas untuk dicinta. Tanpa harus meninggalkan siapa
diri kita sebenarnya.

0 Response to "Kesendirian Mengajarkan Arti Sebuah Cerminan Diri"
Post a Comment