Jika mendengar kata bantal dan guling dalam benak pasti sudah merujuk pada suatu kamar yang terdapat tempat tidur beserta bantal guling tempat menyandarkan lelah tubuh. Kamar memang menjadi salah satu tempat yang membuat kita cenderung untuk bermalas – malasan. Seperti pagi ini ketika kita terbangun dari mimpi indah yang menghiasi tidur kita, tubuh kita pasti sulit untuk beranjak dari kasur untuk melakukan kegiatan yang lain. Satu yang pasti kegiatan yang akan kita lakukan hanya sebatas mengecek notifikasi pada HP yang kita tinggal tidur semalaman.
Kegiatan pagi hari seperti itu pasti sering kita alami dalam keseharian kita. Panggilan dan teriakan dari ibu atau ayah kita biasanya yang mampu membuat kita beranjak dari empuknya tempat tidur kita. Terkadang jika kita bandel pasti rengekan kemalasan akan terucap dan tidak mengindahkan ucapan orang tua kita sendiri. Berbeda kisah jika memiliki orang tua seperti “Adolf Hitler” mau tidak mau kita pasti akan beranjak dari tempat tidur.
Kemalasan dapat muncul dari beberapa sebab. Pertama, kita sudah terlalu nyaman pada zona nyaman kita. Kedua, kurang mengerti manfaat kegiatan lain padahal hal tersebut terkadang lebih bermanfaat dari zona nyaman kita. Ketiga, mental menggampangkan suatu keiatan yang akan dilakukan, atau juga bisa disebut menunda – nunda perkerjan karena anggapan kita bahwa pekerjaan tersebut mudah dan cepat untuk diselesaikan. Masalah – masalah tersebut yang biasanya membuat orang sulit berkembang karena mental block yang berasal dari dirinya sendiri.
Semakin berlama – lama di tempat tidur semakin banyak pula kita akan melewatkan sesuatu hal yang jauh penting dari sekedar kenyamanan tempat tidur. Kesehatan akan lebih terjaga jika kita mau meninggalkan tempat tidur lebih awal untuk mengerakkan badan kita dengan berolahraga. Tidak terburu – buru mengunjungi bantal guling tercinta untuk mau membaca buku pelajaran dan mengerjakan tugas sekolah, agar besok pagi tidak tergesa gesa mengerjakan di dalam kelas. Mengangkat kaki dari tempat tidur lebih awal untuk membersihkan kamar, sehingga dengan kamar yang rapi akan memberikan energi positif bagi kita di pagi hari.
Dalam makna denotasi sudah tergambar jelas dampak positif dari lupakan sejenak bantal dan guling. Lupakan sejenak bantal dan guling memiliki arti yang lebih dalam jika kita mencermati. Dari sudut pandang penulis bantal, guling dan kasur merupakan macam – macam mental block yang senantiasa menghambat kita untuk berkembang.
Diasosiasikan bantal adalah rasa pesimisme kita terhadap sesuatu yang hendak kita lakukan namun kita sendiri tidak meyakini akan kemampuan yang kita miliki. Guling bisa diartikan sebagai perasaan menggampangkan sesuatu yang kita angap mudah untuk diselesaikan. Kasur sebagai tempat kita merebahkan tubuh kita akan menjadi zona nyaman yang membuat kurang semangat diri kita untuk melakukan hal yang berbeda namun dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri kita.
Tahun baru adalah tahun untuk berbenah. Berbenah dari segala sesuatu yang kita anggap “Rusak” menjadi hal yang lebih “Layak”. Ketika kita mendengar kata bantal dan guling sebagai beberapa hal yang membuat kita jalan di tempat dalam mengembangkan potensi kita. Berbenah atau melupakan sejenak di dalam benak akan bantal dan guling untuk dapat lebih mengembangkan potensi yang terpendam pada diri kita.
Evolusi mental itu perlu, namun evolusi butuh waktu yang lama dengan berbagai prosesnya. Hidup ini singkat, dan masa depan adalah penuh misteri jadi lebih dari evolusi mental yang dibutuhkan. Sesuatu yang dibutuhkan adalah Revolusi Mental, perubahan yang terjadi dengan cepat. Tak perlu berpikir lama mengenai sesuatu yang dianggap lebih baik. Cukup dengan sedikit melupakan bantal, guling, kasur lalu ingatlah kitab suci, buku pelajaran, tugas sekolah, alat olahraga, alat musikmu, kuas dan kanvas, pulpen dan kertas, program kerja organisasi, laporan kerja dan segala hal positif yang dapat membuatmu jauh lebih berkembang dari saat kau lebih memilih bantal, guing, dan kasur.
Pada hakikatnya segala sesuatu yang kita kerjakan pasti mempunyai konsekuensi. Disaat kita lebih memilih kegiatan positif yang dapat mengimprove diri kita rasa lelah pasti ada. Namun saat kegiatan tersebut merupakan sesuatu hal yang telah menjadi passion kita, tidak aka nada rasa lelah yang mendera raga kita, ketika batin kita kita merasa terpuaskan. Hal yang berbeda akan terjadi jika lebih memilih kasur dan bantal guling, hanya rasa malas dan tumpukan lemak yang akan berkembang.
The New Beginning, semua harus dimulai kembali apa yang telah menjadi evaluasi diri selama satu tahun menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Tidak ada kata terlambat selama masi ada waktu, lakukan sekarang atau tidak sama sekali.








--hy--3-dot-17oz.jpg)



